Redaksiriau.com - Di
era digital saat ini, teknologi tidak bisa dijauhkan dari keseharian manusia,
terutama anak-anak. Para orang tua pasti merasa khawatir akan hal ini. Terlebih
lagi, anak-anak sangat mudah beradaptasi dengan teknologi terbaru yang hampir
setiap harinya ada.
Keresahan
tersebut mendorong Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Kelurahan Maharani
Universitas Riau (UNRI) 2021 mengadakan sosialisasi kepada para orang tua di
Kelurahan Maharani. Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Parenting 4.0: Mendidik Anak di Era Digital” ini dilaksanakan di
Kantor Kelurahan Maharani, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru. Sosialisasi
dilaksanakan sekitar pukul sembilan pagi pada Minggu (15/09).
Dalam
sambutannya, Arifin Kurniawan selaku Ketua Tim Kukerta Kelurahan Maharani
menyampaikan, “Perkembangan teknologi memang bagus, namun jika anak
ketergantungan maka akan berdampak negatif pada penyesuaian dan keterampilan
sosialnya. Hal ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi hampir semua orang
tua dalam mendidik anak di era digital.”
Demikian
juga yang disampaikan oleh M. Yogi Riyantama Isjoni, Dosen Pembimbing Lapangan
Tim Kukerta Kelurahan Maharani dalam sambutannya. “Penggunaan gadget sangat mempengaruhi cara mereka
dalam hal pendidikan, terkadang mereka lupa akan waktu. Sosialisasi ini diharapkan
mampu membuka cakrawala ilmu pengetahuan kita tentang cara mendidik anak di
masa digital.”
Dalam
sosialisasi ini menghadirkan M. Arli Rusandi –Dosen Bimbingan Konseling FKIP
UNRI- sebagai pemateri. Selain sebagai pendukung pembelajaran jarak jauh dan
sumber informasi serta komunikasi, teknologi digital bermanfaat dalam membangun
kreativitas, mendorong pertumbuhan usaha, dan memperbaiki pelayanan publik
melalui media sosial.
Namun
ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua terkait penggunaan
teknologi digital, diantaranya kesehatan mata anak, masalah tidur, dan sulit
konsentrasi sehingga dapat prestasi belajar anak menurun, serta perkembangan
fisik dan sosial. “Menurut penelitian, penggunaan media digital juga bisa
menunda perkembangan bahasa anak, terutama untuk anak-anak usia dua tahun dan
di bawahnya. Kemudian, penting bagi anak untuk menyeimbangkan antara bermain di
perangkat digital dan dunia nyata untuk perkembangan otak,” ujar Arli.
Oleh
sebab itu, perlu adanya pendampingan orang tua saat anak menggunakan media
digital. Orang tua dapat melakukan beberapa cara dalam pendampingan anak, yaitu
menambah pengetahuan terkait media digital, mengarahkan penggunaan perangkat
dan media digital dengan jelas, imbangi waktu menggunakan media digital dengan
interaksi di dunia nyata, dan pinjamkan anak perangkat digital sesuai
keperluan.
Kemudian,
pilihkan program atau aplikasi positif, dampingi dan tingkatkan interaksi
dengan anak, gunakan perangkat digital secara bijaksana, dan telusuri aktivitas
anak di dunia nyata. Terakhir, persiapkan anak berkunjung ke dunia maya,
seperti komunikasi jarak jauh, membaca berita, serta melihat gambar dan video.
Dalam
penggunaan media digital perlu diperhatikan batasan waktu berdasarkan usia anak
demi tumbuh kembang anak. Selama anak masih bergantung kepada orang tua, maka
orang tua wajib mengetahui, bukan membatasi untuk apa dan bagaimana perangkat
dan media digital digunakan oleh anak. Perilaku berkomunikasi internal keluarga
dan peran orang tua adalah faktor dominan dan penentu untuk melindungi anak dan
keluarga dari penggunaan perangkat digital dan paparan media digital.
Penulis
: Zhavira Fitri Mardhatillah