-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SMPN Satu Atap Desa Danau Lancang Sosialisasi Simulasi Skala Besar (SSB) UBKD.

Monday 7 December 2020 | Monday, December 07, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-12-18T08:22:46Z


 

Tapung hulu-Kampar,(Redaksiriau.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar akan melakukan Simulasi Skala Besar (SSB) Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) Ujian Berbasis Komputer Daring (UBKD) Tahun 2020.


Simulasi ujian untuk jenjang SMPN Satu Atap Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu, pada tanggal 7 Desember 2020 untuk jenjang SD dan SMP, Pada setiap simulasi siswa yang akan dilibatkan paling banyak lima orang setiap satuan pendidikan.


Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar H.Nandang Priyatna mengatakan persiapan pelaksanaan SSB UBKD 2020 akan diikuti 5 SD, 5 SMP, dimana masing-masing Sekolah diikuti lima siswa dan Seluruh guru Mapel SMPN Satu Atap Desa Danau Lancang yang mengikuti pelatihan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).


"Kami menghadirkan seluruh Guru Mapel untuk mengikuti pelatihan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang nantinya akan mendampingi siswa pada saat Simulasi SSB UBKD ”Ungkapnya.


H.Nandang Priatna menambahkan, meskipun pada pelaksanaan Simulasi SSB UBKD hanya dilakukan sampling sekolah namun pada saat pelaksaan UBKD 2021 akan diterapkan di seluruh Satuan Pendidikan dari SD/MI hingga SMA/SMK pada Agustus.


Mengingat kondisinya tentu akan berbeda pada setiap Sekolah, Sehingga hasil yang didapatkan nanti akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi guru. Sample anak yang dipilih tidak ditentukan dari sekolah melainkan dari pusat melalui dapodik,”Tutur H.Nandang Priatna. 


Dia berharap siswa tidak hanya memiliki Kompetensi Literasi dan Numerasi yang baik, namun juga terbentuk Karakter dan Kepedulian Lingkungan.


“Poin yang diujikan tidak hanya Numerik dan Literasi, tetapi juga survei karakter dan lingkungan, ini penting untuk disampaikan ke anak agar kedepannya menjadi bekal anak. Kami juga menghimbau untuk tidak menempatkan anak pada kondisi seperti UN. Namun simulasi ini dijadikan sebagai proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga menangkis kesan menakutkan.**(red)

×
Berita Terbaru Update