-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Koramil 16/Tapung Dan Polsek Tapung Hilir Dampingi Tim Kesehatan Puskesmas Taphil II Laksanakan Rapid Test Dipasar Tradisional Desa Kijang Jaya

Wednesday 27 May 2020 | Wednesday, May 27, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-28T08:25:24Z


Tapung Hilir,((Redaksiriau.com) - Koramil 16/Tapung dan Polsek Tapung hilir bekerja sama dengan Puskesmas Tapung Hilir II melaksanakan rapid test massal secara acak terhadap pedagang, petugas, dan pengunjung Pasar Kamis di Desa Kijang Jaya Kecamatan Tapung Hilir Kab. Kampar,  untuk mendeteksi penyebaran COVID-19.


Puskesmas menyediakan sebanyak 100 rapid test kit untuk melakukan tes kepada warga yang ada di Pasar Kamis, di Desa Kijang Jaya, hari ini Kamis (28/5/2020).

Tampak dalam kegiatan pelaksanaan rapit test massal tersebut Kepala UPTD Puskesmas Adinul Khair SKM M.Kes bersama tim medis Tapung hilir II, Babinsa Koramil 16/Tapung Pelda Heri Asmara, personil Polsek Tapung hilir diantaranya Kanit Intelkam Aiptu Feri Irawan, Kanit Bimas Aipda Andi Yosa, Banit lantas Bripka Ade Bambang Putra dan Bhabinkamtibmas Bripka Eman Sulaiman.


Kepala Puskesmas Tapung Hilir II Adinul Khair SKM, M. Kes mengatakan, Tim Kesehatan melakukan rapid test bertujuan untuk mendeteksi dan berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Menurut Adinul, Tim Kesehatan memilih tempat keramaian seperti pasar tradisional dalam melakukan rapid test, karena tempat keramaian tersebut berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19.

Kapus menjelaskan, jika dari rapid test ditemukan ada warga yang hasilnya reaktif maka bisa langsung dilakukan swab test melalui uji Polymerase Chain Reaction  (PCR). "Mudahan-mudahan kita tidak mendapatkan hasil reaktif, apalagi positif, supaya kita merasa tenang," katanya.

Babinsa Koramil 16/Tapung, Pelda Heri Asmara yang Juga Babinsa desa Kijang Jaya yang hadir dan ikut membantu pelaksanaan rapid test itu  mengatakan, potensi penyebaran COVID-19 ada pada tempat-tempat yang terjadi kerumunan, seperti pasar tradisional. "Di pasar tradisional ini agak repot, karena masih banyak pelanggaran menjaga jarak fisik," katanya.

Babinsa menjelaskan, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tergantung pada intensif atau tidaknya melakukan rapid test dan swab test, terutama di tempat keramaian.

Menurut Babinsa, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak ada artinya jika tidak diimbangi dengan rapid test dan swab test massal.**(Nefrizal)







×
Berita Terbaru Update