Makassar, (Redaksiriau.com) - Keluhan dan aspirasi masyarakat di daerah, terutama masyarakat yang berada di kawasan pedesaan tidak sampai ke tingkat nasional, membuat sejumlah anak muda di Kabupaten sinjai dan mulai berpikir. Apa yang harus dilakukan dalam menyongsong pemilu legislatif pada 2019 yang akan datang. Salah satunya menambah keterwakilan Politisi senior di Senayan, Hal itu yang mendorong kami merujuk pada satu nama tokoh Politisi senior namanya mungkin sudah sangat familiar bagi dihampir semua masyarakat sinjai, yah Andi Rudiyanto Asapa, mantan bupati Sinjai dua periode dengan sejumlah karya dan kerja kerasnya yang telah banyak di rasakan oleh masyarakat Sinjai.
“Kami siap supporting beliau jika beliau maju bertarung pada pileg 2019 untuk kembali mewakafkan dirinya memperjuangkan Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten sinjai di tingkat nasional pada pileg 2019 mendatang, khususnya kami dari komunitas anak muda asal sinjai sering berdiskusi siapa yang lebih cocok dan sangat berpengalaman sebagai repsentatif sebagai pejuang politik berasal dari Kabupaten sinjai dengan daerah pemilihan Sulawesi Selatan II," ujar Awal, Salah seorang anak muda asal sinjai, saat berdiskusi politik seputar tokoh politik senior sinjai yang akan maju ke Senayan, dengan sejumlah anak muda dan awak media di Salah Satu bilangan warkop di Makassar, Senin (9/7/18).
Ia mengatakan soal figur dan kerja kerja politik Pak ARA menurutnya tak di ragukan lagi mungkin Kalau Saya untai dalam sebait kalimat,... TERUJI...TERUKUR...TERBUKTI... kalimat itu yang pas di sematkan kepada beliau katanya mengomentari pertanyaan para juniornya.”
“Lanjutnya, mengapa issue pileg dan caleg untuk Senayan menarik menjadi bahasan kali ini? Selain persoalan momentum di tahun politik juga keterwakilan tokoh yang memiliki kapasitas di tingkat nasional, semakin banyak keterwakilan putra daerah sinjai di pusat maka itu membuat sinjai akan lebih maju dan lebih dikenal, dan tentunya tokoh yang memiliki komitmen dan kapasitas untuk itu, yang memang betul betul sudah teruji, terukur, dan terbukti itulah mengapa saya mengerucutkan nama beliau, kuncinya sembari melanjutkan diskusi di temani secangkir kopi.”(*)