Kampar, (Redaksiriau.com) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti ) RI dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke – 23 tahun 2018 menggelar kegiatan Bhakti Teknologi Untuk Negeri di Kabupaten Kampar.
Dimana puncak kegiatan Bhakti tersebut kerjasama Badan Pengembangan dan Penelitian Daerah Provinsi Riau yang dilaksaakan di Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar, selasa (15/5/18).
Bhakti teknologi tersebut dilaksanakan selama dua hari, hari pertamana digelar kegiatan pelatihan terkait system penanaman Padi Varietas Inpari Sidenuk dengan IPAD BO (Intensifikasi Padi Aerob terkendali Berbasi Organik).
Sementara hari kedua dihadiri langsung oleh Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe,M.Si yang kegiatan dilakukan penanaman padi perdana di sawah Kelompok Tani Bambu Salam Desa Pulau Tinggi.
Bupati Kampar Azis Zaenal yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kampar Dr Ir Aliman Makmur dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadapat Kemenristekdikti, dimana telah memilih Kampar sebagai tempat Bkahti teknologi untuk negeri.
Diakui Aliman, saat ini Kampar masih belum bisa ekspor beras. Jangankan ekspor, untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kampar masih belum cukup.
Untuk itu dengan system Varietas Inpari Sidenuk ini, semoga produksi beras di Kampar kedepan bisa lebih jauh meningkat. Walaupun sejauh ini Kampar kembali telah mengalami kenaikan produksi beberapa persen beras per tahun.
Sementara itu Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe,M.Si dalam arahannya menyampaikan dalam hal ini, bahwa kegiatan Bhakti Teknologi ini merupakan dalam rangka Hakteknas yang jatuh pada 9 Agustus 2018 yang puncak peringatannya dilaksanakn di Provinsi Riau.
Untuk diketahui terkait Sineduk, hasil dari penelitian para peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) membuktikan bahwa varietas padi ini selain unggul dalam produktivitas gabah, juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Prof Dr Djarot Sulistio W yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan, bahwa Soneduk merupakan pengembangkan varietas padi unggul yang tahan hama, punya produktifitas tinggi dan rasa enak lewat teknologi radiasi.
Saat ini, BATAN mempunya dua varietas padi hasil radiasi baru, yakni Sidenuk dan Mugibat. inpari Sidenuk dapat dipanen pada usia 110 hari serta tingkat produktivitas Sidenuk sebanyak, 11,36 ton per hektar.
Sumber : Diskomimfo.
Dimana puncak kegiatan Bhakti tersebut kerjasama Badan Pengembangan dan Penelitian Daerah Provinsi Riau yang dilaksaakan di Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar, selasa (15/5/18).
Bhakti teknologi tersebut dilaksanakan selama dua hari, hari pertamana digelar kegiatan pelatihan terkait system penanaman Padi Varietas Inpari Sidenuk dengan IPAD BO (Intensifikasi Padi Aerob terkendali Berbasi Organik).
Sementara hari kedua dihadiri langsung oleh Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe,M.Si yang kegiatan dilakukan penanaman padi perdana di sawah Kelompok Tani Bambu Salam Desa Pulau Tinggi.
Bupati Kampar Azis Zaenal yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kampar Dr Ir Aliman Makmur dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadapat Kemenristekdikti, dimana telah memilih Kampar sebagai tempat Bkahti teknologi untuk negeri.
Diakui Aliman, saat ini Kampar masih belum bisa ekspor beras. Jangankan ekspor, untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kampar masih belum cukup.
Untuk itu dengan system Varietas Inpari Sidenuk ini, semoga produksi beras di Kampar kedepan bisa lebih jauh meningkat. Walaupun sejauh ini Kampar kembali telah mengalami kenaikan produksi beberapa persen beras per tahun.
Sementara itu Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe,M.Si dalam arahannya menyampaikan dalam hal ini, bahwa kegiatan Bhakti Teknologi ini merupakan dalam rangka Hakteknas yang jatuh pada 9 Agustus 2018 yang puncak peringatannya dilaksanakn di Provinsi Riau.
Untuk diketahui terkait Sineduk, hasil dari penelitian para peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) membuktikan bahwa varietas padi ini selain unggul dalam produktivitas gabah, juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Prof Dr Djarot Sulistio W yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan, bahwa Soneduk merupakan pengembangkan varietas padi unggul yang tahan hama, punya produktifitas tinggi dan rasa enak lewat teknologi radiasi.
Saat ini, BATAN mempunya dua varietas padi hasil radiasi baru, yakni Sidenuk dan Mugibat. inpari Sidenuk dapat dipanen pada usia 110 hari serta tingkat produktivitas Sidenuk sebanyak, 11,36 ton per hektar.
Sumber : Diskomimfo.