-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

WARGA RW.10 KEL.AIR JAMBAN " BAGAIKAN AYAM MATI DI LUMBUNG PADI "

Thursday 19 April 2018 | Thursday, April 19, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-04-20T01:29:13Z

Redaksiriau.com Barang kali istilah "Ayam Mati Dilumbung Padi" sangat tepat dialamatkan kepada warga RW.10 kelurahan Air jamban kec.Mandau. Bila melihat kekayaan Bengkalis yang melimpah ruah selama ini hal mustahil linkungan RW.10 yang berada dalam kota menjadi daerah kumuh. Lingkungan RW.10 dengan jumlah pemilih kurang lebih 1800 yang ada di 7 Rukun Tetangga (RT) selama 13 tahun tak tersentuh pembangunan. Betapa tidak permasalahan yang ada di lingkungan RW.10 sangat krusial dan memprihatinkan. Hasil pantau awak media di lingkungan RW.10 yang dikenal dengan nama "BABUSSALAM" ini (19/04)ditemukan beberapa ruas-ruas jalan "Lobang menganga" rusak total dan jalan yang tak pernah tersentuh semenisasi dan pembuatan parit serta tiang listrik dan bola lampu.
   Ketika awak media mempertanyakan kepada ketua RW.10 Taohi Harita mengatakan "Terima kasih buat rekan-rekan media yang peduli itulah yang utama. Dan seperti yang dilihat dan dialami ada ruas jalan yang susah dilalui oleh kendaraan roda 2 dan 4 seperti: jl.melati, pintu angin, jl.kana, kana I dan II serta Gg.mangga yang menghubungkan ruas jalan melati-pintu angin terputus karena gorong-gorong yang rusak. Akibat tidak adanya parit, air menggenang diruas jalan Babussalam dan dilingkungan pemukiman warga. Masalah pengangguran, masalah sosial, masalah penerangan, masalah kesehatan, masalah pendidikan dll sebanyak 20 masalah diseluruh RW.10. Hal itu sudah disampaikan di MUSRENBANG dibulan Januari 2018 untuk APBD 2019 dan ajuan tersebut yang ke-13 kalinya karena rata-rata RT sudah berulang-ulang kali membuat proposal pembangunan.
   

     Masih Taohi Harita sebagai RW.10 meminta agar Bupati Bengkalis selaku eksekutor pembangunan dapat melihat langsung ke lapangan karena "siapa tahu bapak Bupati tidak percaya usulan RT dan RW serta KELURAHAN selaku perpanjangan tangan pemerintah yang terendah. Lebih lanjut Taohi Harita bahwa RT dan RW merupakan kuping pertama dan ujung tombak pemerintah, dimana titik jenuh masyarakat memohon perhatian kepada Pemkab Bengkalis sudah diambang batas, dan dikhawatirkan tidak tertutup kemungkinan warga masyarakat RW.10 " BERDEMONSTRASI DAN TAK IKUT MEMILIH". Karena alasan klasik eksekutif dan legislatif sangat tak rasional dan juga masyarakat yang tidak sabar menanti pembangunan di RW.10. Kepada  para eksekutif dan legislatif yang duduk dikursi empuk tolong diingat dukungan 1 suara dari warga RW.10 kel.Air Jamban. Sama-sama kita mengetahui dalam pertarungan pemilihan pileg dan pilkada, pilgub, pilpres kemenangan dan kekalahan hanya ditentukan satu  suara.
   Kendati demikian ketua RW.10 menghimbau warga agar tetap sabar dan berdoa semoga para pengambil kebijakan pembangunan di pemkab Bengkalis dapat membuka mata dan pikirannya untuk meluncurkan pembangunan di lingkungan RW.10 kel.Air Jamban serta bagi anggota DPRD kab. Bengkalis dapil mandau agar dapat membantu menyuarakan mengawal permohonan pembangunan di RW10 kel.Air Jamban Imbuh Taohi Harita.(Lap.Bagus Tian S)







×
Berita Terbaru Update