-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mencetak Sejarah, Untuk Pertama Kalinya Petani Sawit Swadaya di Kabupaten Indragiri Hulu Terima Sertifikat RSPO

Wednesday, 8 December 2021 | Wednesday, December 08, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-09T07:51:15Z

       

PRESS RELEASE

Redaksiriau.com - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun menjadi pionir di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau dalam praktik sawit berkelanjutan setelah menerima sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Sertifikat ini secara resmi diberikan oleh RSPO pada tanggal 1 Desember 2021 untuk 304 petani sawit swadaya anggota Karya Serumpun dengan luasan lahan mencapai 584,09 ha yang telah mengikuti proses audit sejak bulan Agustus 2021.


Berdiri sejak tahun 2019, Karya Serumpun memulai perjalanannya melalui perbaikan praktik budidaya kelapa sawit dengan pendekatan Sekolah Lapang Kelapa Sawit (SLKS) yang didampingi oleh Widya Erti Indonesia. Beranggotakan 200 orang pada awal berdiri, kini anggota Karya Serumpun telah bertambah menjadi 825 petani.


‘’Rasanya masih tidak percaya, seperti melayang-layang karena proses perjuangan yang selama ini dikerjakan akhirnya terbayar. Harapan kami ke depan, perolehan sertifikat ini tidak berhenti di angka 304 petani, tetapi juga untuk anggota kami lainnya yang belum berkesempatan mengikuti proses sertifikasi ini. Kami juga sangat mengapresiasi Unilever dan Widya Erti Indonesia yang telah memberikan pendampingan serta penyuluhan kepada para petani anggota Karya Serumpun selama ini.’’ ujar Juliono selaku Ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun.




Sri Wahyu Haryanto selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Indragiri Hulu menyatakan ‘’Saya merasa sangat senang dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh Karya Serumpun walaupun KS adalah asosiasi petani kelapa sawit swadaya, berkat perjuangan dan kegigihannya bisa memperoleh sertifikasi RSPO dan tentunya tidak mudah untuk mendapatkan prestasi ini, saya berharap untuk asosiasi pekebun dan kelompok tani yang lain bisa belajar dari teman-teman KS.’’


Menurut data dari Portal Informasi Indonesia, komoditi sawit menyumbang 3,5% terhadap total PDB di Indonesia. Hal ini tentu tidak terlepas dari kontribusi signifikan usaha sawit swadaya terhadap industri kelapa sawit nasional yakni mencapai 46% dari luas sawit nasional dan menghasilkan 35% dari produksi sawit nasional. Oleh karena itu, penting bagi petani sawit swadaya untuk berkomitmen dalam menerapkan praktik sawit berkelanjutan, salah satunya melalui sertifikasi RSPO. Selain itu, sertifikasi ini juga akan membuka peluang akses pasar dan peluang intensif lainnya kepada petani swadaya karena jaminan produk yang berkelanjutan.


Pendampingan petani sawit swadaya di Indragiri Hulu ini merupakan program kerjasama Unilever dengan Widya Erti Indonesia yang bertujuan untuk mendorong praktik keberlanjutan dan peningkatan ekonomi keluarga petani sawit swadaya.


Director Sustainable Sourcing dari Unilever, Martin Huxtable turut menyampaikan bahwa ‘’Selama bertahun- tahun, Unilever telah berkolaborasi dengan petani, LSM, dan pemerintah untuk mendorong perubahan di seluruh industri dan memastikan masa depan minyak sawit yang berkelanjutan. Petani sawit swadaya adalah mitra yang berharga, itulah sebabnya kami senang mendengar bahwa para petani yang tergabung dalam Asosiasi Karya Serumpun di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau kini telah tersertifikasi RSPO. Pengumuman hari ini adalah contoh dampak perubahan hidup yang dapat dicapai ketika pemangku kepentingan yang berbeda berkumpul untuk tujuan yang sama. Hal ini terwujud berkat kerja keras mitra kami Widya Erti Indonesia, Asosiasi Karya Serumpun dan para petani sawit swadaya. Kami berterima kasih atas kerjasama yang ada dan berharap untuk melanjutkan kolaborasi ini di masa depan.”




×
Berita Terbaru Update