-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Akan Hadapi Ujian Akhir, SDN 035 Tarai Bangun Maksimalkan Pembelajaran Anak Kelas VI

Friday 22 January 2021 | Friday, January 22, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-01-23T05:15:09Z


 

KAMPAR,(Redaksiriau.com) - Sekolah Dasar Negeri 035 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar saat ini melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan yang diamanatkan dalam SKB 4 Menteri dan SK Bupati yang diperkuat dengan Edaran Disdikpora Kampar. 

Dalam pelaksanaan PTM di SDN 035 yang dilakukan dengan sistemn shift, sekolah tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Semua fasilitas telah disediakan dan murid juga telah disiplin dalam penerapannya. 

Kepala SDN 035 Tarai Bangun, Evi Yanti, S.Pd kepada media, Sabtu (23/1/2021) menyampaikan, sekolahnya melaksanakan sistem shift untuk murid kelas I dan II masing-masing satu shift, dimulai pukul 07.30 sampai pukul 09.10 WIB. Sedangkan untuk dan kelas III, IV, V dan VI dua shift hingga pukul 11.10 WIB.

"Khusus untuk kelas VI, kita tambah jam pelajaran 2X25 menit, hingga pukul 12.00," kata Evi Yanti.


 Diberlakukannya penambahan jam pelajaran untuk murid Kelas VI, kata Evi disebabkan anak kelas VI tak lama lagi akan menghadapi ujian akhir. Tentunya perlu jam belajar ekstra karena pada pembelajaran daring/luring lalu murid kelas VI banyak ketinggalan pelajaran.


Pihak sekolah ingin pada ujian nanti anak didiknya mendapatkan hasil yang maksimal sehingga tidak mengecewakan guru dan orang tua. Meski sekolah memfokuskan belajar pada anak kelas VI, bukan berarti kelas-kelas lain kurang diperhatikan. Sekolah tetap mengupayakan yang terbaik bagi seluruh anak didiknya.


SDN 035 Tarai Bangun saat ini memiliki 17 rombel. Sekolah mengeluhkan, dari 17 rombel tersebut hanya didukung oleh ketersediaan 7 ruang kelas. Untuk menunjang pendidikan yang berkualitas, tentunya sekolah membutuhkan ruang kelas yang lebih banyak lagi.

"Ini yang menjadi masalah penting di sekolah kita. Setidaknya sekolah perlu 10 ruang kelas lagi agar pelaksanaan pembelajaran lebih baik, maksimal dan efektif," papar Evi Yanti lagi.


Selain itu, sarana prasarana gedung lainnya, sekolah dengan yang uga perlu dilengkapi yakni, sekolah perlu ruang guru dan ruang kepala sekolah. Saat ini guru dan kepala sekolah tidak memiliki ruang tersendiri. 


Lahan sekolah yang juga sempit, juga menjadi kendala. Untuk upacara sekolah. anak murid terpaksa menumpang ke areal luar sekolah di tanah kosong yang berada di komplek perumahan di sekitar sekolah.

"Untuk beribadah, anak didik juga menumpang di masjid yang ada di dekat sekolah. ALhamdulillah mendapat tanggapan dan kerja sama yang baik dari masyarakat dan aparatur setempat," kata Evi.


Soal kekurangan sarana dan prasarana ini, Evi menyampaikan, berdasarkan arahan dari Kadisdikpora Kampar yang mengunjungi sekolahnya tahun lalu, pihaknya telah mengajukan proposal ke pusat untuk permohonan pembangunan gedung baru yang dibutuhkan. 

"Tepatnya pada desember 2020 lalu kita ajukan proposalnya. Namun hingga saat ini kita belum mendengar respon dan tanggapan. Semoga apa yang sangat kita harap[kan ini dfapat teralisasi," tutup Evi yanti.**(red/rls)

×
Berita Terbaru Update