KAMPAR, Redaksiriau.com - Sebagai Petugas Pemasyarakatan, mestinya harus dibekali oleh kemampuan atau skill dalam berbagai hal. Seiring dengan resiko yang dihadapi membuat petugas Permasyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dengan didukung oleh kemampuan yang mendasar.
Berbagai resiko yang membuat pihak lembaga juga dituntut harus memiliki skill yang cukup matang, mulai dari cara mengontrol massa, bela diri hingga mampu menggunakan senjata api dengan baik untuk menjaga diri agar terhindar dari ancaman buruk.
Hal itulah yang menjadi dasar Lembaga Permasyarakatan menggelar pelatihan penggunaan dan perawatan senjata bagi pegawai di ruang lingkup Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Bangkinang. Jumat (3/7/2020).
Pelatihan penggunaan dan perawatan senjata api dilakukan di Aula setempat dengan mengundang instruktur dari satuan TNI-AD Kodim 0313/KPR.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membina fisik, mental, serta mengasah kemampuan bagi petugas Lapas Kelas IIA Bangkinang,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Bangkinang kepada pewarta di lokasi pelatihan, Jumat (3/7/2020).
Sutarno menjelaskan pelatihan penggunaan dan perawatan senjata dikhususkan kepada petugas pengamanan dan staf. Hal itu dilakukan untuk pengetahuan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi semua kita libatkan untuk pengenalan senjata api agar mengetahui fungsi dan perawatannya,” katanya.
Menurutnya, selain dituntut harus memiliki skill atau kemampuan, para petugas Lapas Kelas IIA Bangkinang juga harus melatih mental, fisik maupun disiplin, sehingga mereka mendapatkan peningkatan kwalitas sebagai petugas Lapas yang profesional.
“Ini juga bertujuan melatih mental, fisik dan disiplin, jadi semua harus kita libatkan,” ulasnya kembali.
Dalam pelatihan tersebut, pihak Lapas Kelas IIA bangkinang menyediakan berbagai jenis senjata yang dimiliki sendiri, oleh kerena itu semua petugas wajib mengetahui.
“Untuk senjata kita milik sendiri, ada yang laras panjang dan ada yang laras pendek. ini dimaksudkan agar Petugas Lapas dapat mengenali dan mengetahui senjata milik mereka sendiri,” pungkasnya.**(Yudha)
