-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BARU SEBULAN MENJABAT, DANDIM 0313/KPR LETKOL INF.LEO OCTAVIANUS SINAGA BUAT TEROBOSAN BARU PROGRAM KETAHANAN PANGAN.

Wednesday 16 September 2020 | Wednesday, September 16, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-09-16T12:13:16Z


Tapung-Kampar,(Redaksiriau.com) - Komandan Kodim 0313/ KPR, Letkol Inf.Leo Octavianus Sinaga S.Sos, M.I.Pol melakukan terobosan baru dalam Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Kampar.
Adapun Konsep yang dilakukan adalah melakukan pembinaan kepada masyarakat kelompok Tani dan melakukan pendekatan terhadap Perusahaan Hutan Tanaman Industri dengan sistem Tumpang Sari di sela-sela Tanaman Ekaliptus di Hutan Tanaman Industri (HTI) PT.Arara Abadi, ini adalah terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani dimusim pandemi Covid 19.

(Foto : Penanaman Perdana bibit jagung oleh Forkopimda Prov.Riau dalam Program Ketahanan Pangan)

Hal ini disampaikan Dandim 0313/KPR Letkol Inf.Leo Octavianus Sinaga S.Sos M.I.Pol kepada media saat menyelenggarakan kegiatan Penanaman Perdana bibit jagung bersama Forkopimda Prov.Riau yang dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, Kapolda dan Danrem 031 Wirabima serta Forkopimda Kab.Kampar dalam rangka Program Ketahanan Pangan bekerja-sama dengan PT.Arara Abadi tepatnya diareal HTI PT.Arara Abadi Desa Bencah Kelubi Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Rabu (16/9/2020).

(Foto : Forkopimda Kab.Kampar saat melakukan penanaman perdana bibit jagung dalam Program Ketahanan Pangan diareal HTI PT.Arara Abadi)

Dandim 0313/KPR memerintahkan Koramil 16/TPG Kapten Inf.Taufik Sihombing dan Babinsa Sertu Anas sebagai pembina Kelompok Tani "Sebar" yang selama ini  melakukan upaya pendampingan dan menginspirasi Kelompok Tani Sebar sampai terwujudnya suatu pemikiran yang cemerlang dimana masyarakat petani dapat berdampingan dengan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI)"Ungkap Letkol Inf.Leo Sinaga.


Selain itu, Kodim 0313/ KPR juga membangun komunikasi dengan KPH Minas dengan melakukan bimbingan dan penyuluhan agar dapat melakukan pendekatan pada  Management PT.Arara Abadi, terakhir melakukan Koordinasi dengan Dinas LHK Provinsi untuk melakukan MOU antara PT.Arara Abadi dengan KTH Sebar dan tercapailah suatu kesepakatan bersama yang sangat didambakan oleh masyarakat, ini merupakan terobosan baru dimana petani tidak perlu membuka lahan namun bersinergi dalam pemanfaatan lahan yang ada tanpa menimbulkan gejolak Sosial.

Lanjut kata Dandim, Sejarah adanya MOU ini adalah berangkat dari perkembangan situasi dan kondisi ekonomi petani di musim pandemi covid 19, ditambah lagi dengan mainset masyarakat yang terlena dengan tanaman Sawit sehingga ketika masa replanting sangat berdampak pada ekonomi  masyarakat.

Dandim mengingat kan "Dalam masa pandemi ini setiap negara akan menahan komoditas pangannya masing-masing sehingga setiap negara perlu memastikan kecukupan dan pasokan pangan yang dimilikinya"

Kalau kita kembali ke sejarah perjuangan bangsa dimana antara TNI dengan Rakyat benar-benar terjalin kesatuan yang utuh yang tidak bisa dipisahkan, tanpa dukungan logistik (Pangan) dari rakyat maka perjuangan akan terhambat dan saat ini Ketahanan pangan adalah identik dengan ketahanan negara Kita."Ujarnya.

Kita perlu innovasi pola kegiatan yang dengan cepat hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat dimana  petani mempunyai tenaga dan keahlian untuk membangun suatu tata kelola pertanian namun mereka tidak punya lahan untuk diolah, sementara kami melihat di sisi lain banyak lahan yang bisa dikelola dengan cara sistem tumpang sari salah satunya adalah dilokasi Hutan Tanaman Industri ini.

Disisi lain Pengurus Kelompok Tani menyampaikan, sangat terharu dan bangga sekaligus berterima Kasih kepada Dandim 0313/KPR yang telah membantu masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 ini.

Pola yang kami lakukan adalah tumpang sari, tumpang gilir, tanaman bersisipan, tanaman campuran sebagai strategi untuk menghadapi kemungkinan krisis pangan. Melalui pendampingan Koramil16/Tapung dan instansi terkait lainnya akan  menanam tanaman pangan pengganti beras seperti umbi-umbian, jagung, porang seperti yang dilakukan ‘embah-embah’ kita dulu.

Petani akan kami giring pola fikirnya agar beralih dari tanaman sawit menjadi petani Pajale yang tangguh, ini merupakan keberanian  yang luar biasa dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Jika stok kebutuhan pangan tercukupi dan petani bisa mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak maka konsep ketahanan negara akan semakin baik."Tutup Dandim 0313/KPR.**(NP)
×
Berita Terbaru Update