-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menjalani Ramadhan Ditengah Dampak Pandemi Covid-19

Monday 27 April 2020 | Monday, April 27, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-04-29T16:25:29Z

Riau, (Redaksiriau.com) - Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.


Corona virus disease atau (Covid-19) telah mewabah ke seluruh dunia. Tiga  juta orang lebih terpapar virus mematikan itu.
Di Riau, sejauh ini 39 orang telah terpapar virus, yang terbanyak di Pekanbaru dengan 19 kasus per 28 April. Kondisi itu membuat Pekanbaru telah masuk zona merah karena telah terjadi transmisi (penularan) dari orang ke orang.

Hal itu kemudian membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dimulai pada 17 April lalu, dan akan diperpanjang hingga dua pekan ke depan. Yakni dengan membatasi  kegiatan masyarakat dan lalu lintas dari Pukul 20.00 s/d 05.00 WIB. Kemudian diperketat lagi dari Pukul 05.00 WIB hingga 14.00 WIB. Dua jalan protokol seperti Jalan Sudirman dan HR Soebrantas ditutup sementara. Yang berkepentingan tidak boleh lewat.
Dengan kondisi ini, membuat masyarakat Pekanbaru terdampak. Terlebih di bulan Ramadan tahun ini. Aktivitas sehari-hari masyarakat sangat terbatas. Mereka dianjurkan berada di rumah. Kalau harus keluar rumah mesti menggunakan masker dan senanatiasa menjaga jarak dengan warga lainnya.

Untuk memutus rantai Covid-19, Pemprov Riau dan juga Pemko Pekanbaru juga mengeluarkan surat edaran di antaranya melarang Salat Tarawih berjamaah di masjid, buka bersama dengan melibatkan banyak orang, meniadakan pasar Ramadan dan lain sebagainya. Kondisi itu membuat masyarakat mengeluh. Sebab, Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ramadan yang tidak biasa di tengah pandemi Covid-19. Seperti disampaikan salah satu warga sebut namanya Fitri (PR 20) kepada media pada Selasa (28/4/2020).

“Ramadan tahun ini terasa hambar. Karena kita melakukan aktivitas di rumah saja tidak seperti Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Seperti salat berjamaah di masjid dan buka bersama bersama sahabat. Padahal di situlah salah satu keindahan di bulan Ramadan ini. Namun, ya bagaimanapun lagi, kita tetap harus mengikuti peraturan pemerintah agar virus ini segera hilang,“ ujarnya.

Dia berharap kondisi ini segera berlalu. Dia rindu aktivitas rutin yang biasa dijalani seperti sebelum-sebelumnya. Juga Ramadan barakah yang penuh dengan keceriaan. Salat Tarawih berjamaah di masjid, tadarus, buka bersama sahabat-sahabat dan lain sebagainya.
“Semoga saja pandemi ini segera berlalu,” ujarnya.

Reporter : Desi Irawati
×
Berita Terbaru Update