Kampar, (Redaksiriau.com) - Pengelolaan dana satuan pendidikan yang transparan dan akuntabel merupakan salah satu upaya dalam mencapai pendidikan yang bermutu. Salah satunya transparan dapat dilakukan dimulai dengan trasparannya dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Dengan memusyawarahkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) tentunya dapat menyerap aspirasi keinginan baik para Guru dan masyarakat lingkungan sekolah sehingga tujuan untuk mengembangkan sekolah tercapai dengan baik.
Hal inilah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMPN 6 Siak Hulu Kabupaten Kampar -Riau. Demi memajukan sekolah dan menkedapankan Transparasi Anggaran, Kepala Sekolah memusyawarakan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Kepala SMPN 6 Siak Hulu H. Azmi S.Ag, Pengawas Sekolah H. Abdul Muis S.Pd, Ketua Komite Sekolah Kariani, Sekretaris Komite Syafril dan bersama seluruh Guru dan Karyawan SMPN 6 Siak Hulu.
Pengawas Sekolah H. Abdul Muis S.Pd dalam sambutannya mengatakan," Kegiatan ini adalah awal bukti Transparansi dan terbukanya pengelolaan Dana BOS di SMPN 6 Siak Hulu.
" Baru sekali ini selama saya jadi pengawas dilibatkan dalam penyusunan RKAS, ini perlu kita apresiasi"ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Komite SMPN 6 Siak Hulu Kariani, menurutnya ini merupakan langkah awal yang baik.
" Awal yang baik, dengan transparasi dalam penyususnan RKAS ini akan dapat menyerap keinginan seluruh pihak di SMPN 6 Siak Hulu ini, jadi apa yang diingikan akan tercapai"ujar Kariani.
Lebih jauh dikatakannya, bahwa ini merupakan pertama kali dilakukan khsusnya di SMPN 6 Siak Hulu, semenjak dipimpin oleh Kepala Sekolah H. Azmi T S.Ag,"jelasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 6 Siak Hulu H. Azmi T S.Ag kepada awak media mengatakan," Rapat penyusunan RKAS ini dilakukan untuk menyerap aspirasi semua elemen yang ada di Sekolah ini, selain itu juga sebagai bentuk transparan dalam mengelola dana Bos di SMPN 6 Siak Hulu,"beber Azmi.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa target kita kedepannya dengan trasparan dalam mengelola Dana Bos ini dipastikan kegiatan sesuai dengan apa yg dibutuhkan sekolah, bukan yang dibutuhkan oleh Kepala Sekolah. Oleh karena itu harus diawali dengan perencanaan bersama dan disamping itu semua warga sekolah harus berperan aktif untuk kemajuan sekolah termasuk mengontrol pengelolaan dana sekolah dan mau berpikir bersama untuk kemajuan bersama,"ucapnya.
Kedepannya Azmi berharap agar adanya otonomi Sekolah dalam mengolah Dana Sekolah/ Bos, karena terkadang aturan dari Pemerintah mnyulitkan kita, contohnya saja aturan pembayaran Honor Komite yg harus memiliki NUPTK, sementara rata - rata Guru Honor belum memiliki NUPTK, untuk itu kuta berharap agar ini menjadi perhatian bersama,"tutup Azmi.***(Asril)
